"HIDUP TAK AKAN PERNA MENDAPATKAN KEDUDUKANNYA MENJADI SEBUAH KEBENARAN YANG UNTUH SECARA OBYEKTIF, HIDUP AKAN TERUS BERLANJUT DAN TERUS BERKEMBANG BERDASARKAN ZAMANNYA TAK ADA YANG ABADI DAN TAK ADA YANG TETAP".

Respon Hari Anti Korupsi dan Hari HAM

Respon Hari Anti Korupsi dan Hari HAM
Gambar ini diambil pada tanggal 9 Desember 2011, Front Perjuangan Rakyat (FPR-SULTENG).

Sabtu, 03 Juli 2010

POKOK-POKOK FILSAFAT


MATERIALISME DIALEKTIK DAN HISTORI (MDH)


I. PENDAHULUAN

ARTI FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu dan suatu metode berfikir untuk memecahkan problem-problem gejala alam dan masyarakat. Filsafat merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat.

Filsafat bukan suatu kepercayaan yang dogmatis dan membuta.

PERSOALAN DAN KATEGORI FILSAFAT
Filsafat mempersoalkan masalah-masalah etika/moral, aestetika/seni, sosial/politik, epistimologi/tentang pengetahuan, ontologi/tentang manusia.

Kategori persoalan filsafat meliputi soal-soal hubungan antara bentuk dan isi, sebab dan akibat, gejala dan hakekat, keharusan dan kebetulan, keumuman dan kekhususan.

Filsafat mempersoalkan soal-soal yang pokok. Sedang soal yang terpokok dari persoalan filsafat adalah soal hubungan antara ide dan materi, fikiran dan keadaan. Mana yang primer dan mana yang sekunder diantara keduanya itu, ide atau materi, fikiran atau keadaan. Jawaban dari persoalan yang terpokok tersebut akan membagi semua aliran filsafat menjadi dua kubu, kubu Filsafat Idealisme dan kubu Filsafat Materialisme.

Semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan ide atau fikiran sebagai hal yang primer, dan materi atau keadaan sebagai hal yang sekunder, termasuk dalam kubu filsafat idealisme. Sebaliknya, semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan materi atau keadaan sebagai hal yang primer, dan ide atau fikiran sebagai hal yang sekunder, termasuk dalam kubu filsafat materialisme.

ALIRAN DAN KUBU FILSAFAT
Filsafat mempunyai banyak sekali aliran. Tapi dari semua aliran yang banyak sekali itu bisa dibagi hanya dalam dua kubu, kubu filsafat idealisme dan kubu filsafat materialisme.
Aliran pokok filsafat adalah idealisme dan materialisme. Tapi disamping dua aliran pokok itu, terdapat aliran filsafat dualisme.

Walau begitu, aliran filsafat dualisme pada hakekatnya juga termasuk aliran filsafat idealisme. Karena itu aliran filsafat dualisme juga termasuk kubu filsafat idealisme.

Filsafat dualisme pada hakekatnya juga filsafat idealisme karena pandangannya didasarkan pada ide yang mereka-reka. Filsafat dualisme yang memandang ide dan materi, fikiran dan keadaan, sebagai hal yang kedua-duanya primer. Tidak ada yang sekunder.

Pandangan itu jelas tidak berdasarkan kenyataan. Itulah idealismenya filsafat dualisme.

WATAK DAN KLAS FILSAFAT
Filsafat selalu mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas tertentu. Karena itu filsafat selalu mempunyai dan merupakan watak dari suatu klas.

Filsafat Idealisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas pemilik alat produksi yang menindas dan menghisap yaitu klas-klas tuan budak atau pemilik budak, klas tuan feaodal atau tuan tanah, klas borjuis atai kapitalis, dsb. Sebaliknya filsafat materialisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas bukan pemilik alat produksi yang tertindas dan terhisap yaitu klas buruh, dsb. Sedang filsafat dualisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas pemilik alat produksi tapi yang tertindas dan juga terhisap yaitu klas borjuis kecil.

PENTINGNYA BERFILSAFAT DAN CARA BELAJAR FILSAFAT
Berfilsafat itu penting. Dengan berfilsafat, orang akan mempunyai pedoman untuk bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat seseorang tidak mudah digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh timbul-tenggelamnya gejala-gejala yang dihadapi.

Untuk berfilsafat, orang harus belajar filsafat. Dan belajar filsafat harus dengan cara yang benar. Cara belajar filsafat ialah harus menangkap ajaran dan pengertiannya secara ilmu, lalu memadukan ajaran dan pengertian itu dengan praktek, selanjutnya mengambil pengalaman dari praktek itu, dan kemudian menyimpulkan praktek itu secara ilmu.

ARTI BERFILSAFAT
Berfilsafat berarti bersikap dan bertindak secara sadar berdasarkan ilmu dan metode berfikir terhadap gejala-gejala alam dan masyarakat yang dihadapi.

Berfilsafat bukan bersikap dan bertindak secara tradisi, menurut kebiasaan atau berdasarkan naluri turun-temurun dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem gejala-gejala itu.

FILSAFAT M.D.H.

ARTI M.D.H.
M.D.H. adalah materialisme Dialektik dan Materialisme Histori. Materialisme Dialektik berarti pandangannya materialis dan metodenya dialektis. Sedang Materialisme Historis berarti Materialisme Dialektika yang diterapkan dalam gejala sosial atau masyarakat.

LAHIRNYA M.D.H DAN PENCIPTANYA
Filsafat M.D.H lahir sesudah lahirnya berbagai macam filsafat yang pandangannya materialis atau yang metodenya dialektis. Sedang penciptanya adalah Karl Marx.

Filsafat M.D.H. merupakan hasil kesimpulan dan ciptaan Karl Marx sesudah Karl Marx belajar dan mengambil dari kebenaran ajaran pandangan Filsafat Materialisme Faeuerbach dan metode filsafat dialektik Hegel. Karl mengambil isinya yang benar dari pandangan materialis filsafat Feuerbach dan membuang kulitnya yang salah dari metodenya yang metafisis. Selanjutnya Karl Marx  mengambil isinya yang benar dari metode dialektis filsafat Hegel dan membuang kulitnya yang salah dari pandangannya yang idealis.

Karl Marx menerima kebenaran pandangan materialme filsafat Feuerbach, tapi menolak kesalahan metodenya yang metafisis. Juga Karl Marx menerima kebenaran metode dialektis filsafat Hegel, tapi menolak kesalahan pandangannya yang idealis.

Kesimpulan dari itu Karl Marx menciptakan Filsafat M.D.H dan lahirlah filsafat M.D.H. Karl Marx.

CIRI DAN WATAK KLAS M.D.H.
Ciri-ciri filsafat M.D.H. ialah; Ilmiah, Objektif, Universal, Praktis, Lengkap dan Revolusioner.
Ilmiah, karena metodenya dialektis.
Objektif, karena pandangannya materialis.
Universal, karena ajarannya tidak hanya berlaku didalam alam, tapi juga berlaku didalam masyarakat.
Praktis, karena ajarannya dapat dibuktikan dan dilaksanakan.
Lengkap, karena ajarannya tidak hanya bicara soal alam, tapi juga soal masyarakat.
Revolusioner, karena ajarannya selalu berpihak kepada apa yang sedang tumbuh dan melawan apa yang sedang melayu berdasarkan hukum perkembangannya. Selanjutnya selalu menuntut penghancuran terhadap apa yang sudah tua, dan membangun yang baru dan lebih maju.

Filsafat M.D.H. mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas bukan pemilik alat produksi yaitu klas buruh atau klas proletar yang tertindas dan terhisap, serta merupakan satu-satunya filsafat yang berpihak kepada klas buruh atau klas proletar itu.

M.D.H. DAN KLAS BURUH SERTA PERANANNYA
Filsafat M.D.H. merupakan senjata moril bagi perjuangan klas buruh. Tanpa filsafat M.D.H, perjuangan klas buruh tidak akan mempunyai kekuatan raksasa. Perjuangan tidak akan mencapai hasil yang fundamentil, dan akan gagal. Sebaliknya, klas buruh merupakan senjata materiil bagi filsafat M.D.H. Tanpa klas buruh, filsafat M.D.H. tidak akan mempunyai kekuatan dan tidak akan ada artinya sebagai ilmu sosial. Sebab, hanya klas buruh yang mampu dan konsekuen melaksanakan ajaran Filsafat M.D.H. didalam praktek.

PENTINGNYA BERFILSAFAT M.D.H.
Filsafat M.D.H. adalah filsafat yang benar. Karena itu berfilsafat M.D.H. penting. Dengan berfilsafat M.D.H, orang akan memiliki ilmu berfikir, pandangan dan metode berfikir yang benar. Dengan itu berarti mempunyai pedoman yang tepat untuk mengambil sikap dan bertindak yang tepat dalam menghadapi gejala-gejala dan memecahkan problem-problemnya yang timbul didalam alam dan masyarakat.

Dengan begitu, orang yang berfilsafat M.D.H. akan memiliki pandangan yang jauh kedepan dan revolusioner. Juga akan mempunyai sikap yang teguh dan konsekuen, tidak mudah digoyahkan dan diombang ambing oleh keadaan atau oleh gejala-gejala yang dihadapi.

CARA BELAJAR FILSAFAT M.D.H.
Filsafat M.D.H. adalah suatu ilmu dan merupakan senjata perjuangan revolusioner klas buruh atau klas yang tertindas dan terhisap. Karena itu belajar filsafat M.D.H. harus secara ilmiah dan berwatak klas buruh, yaitu :

Dengan pendirian klas proletar dan melawan ideologi klas non-proletar yang ada didalam diri sendiri.
Secara ilmiah dan melaksanakannnya didalam praktek.
Menarik pengalaman dari pelaksanaan praktek dan menyimpulkan hasil praktek itu.
Menangkap pengertian dan menggenggam semangat revolusionernya serta selalu menuntut perubahan dengan membangun yang baru dan lebih maju.


II. MATERIALISME DIALEKTIK

MONISME DAN DUALISME
Monisme adalah suatu sistim pandangan filsafat yang bertitik tolak dari satu dasar pandangan, yaitu dari materi atau dari ide.

Dualisme adalah suatu sistim pandangan filsafat yang bertitik tolak dari dua dasar pandangan, yaitu dari materi dan dari ide sekaligus.

Dengan begitu, filsafat materialisme dan idealisme walau pandangannya bertitik tolak dari dasar yang bertentangan, tapi sistim pandangannya itu sama, yaitu monisme. Jadi sistim pandangan filsafat materialisme dan idealisme adalah sama-sama monois. Artinya, pandangannya sama-sama bertitik tolak dari hanya satu dasar, yaitu dari dasar materi atau dari dasar ide. Bedanya, sistim pandangan monisme filsafat materialisme bertitik tolak dari dasar materi. Sebaliknya, sistim pandangan monisme filsafat idealisme bertitik tolak dari dasar ide.

Adapun sistim pandangan filsafat dualisme bertitik tolak dari dua unsur, yaitu dasar materi dan ide sekaligus.

MATERIALISME, IDEALISME DAN DUALISME

MATERIALISME
Materialisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari materi. Materialisme memandang materi itu primer, sedang ide sekunder. Materi timbul  atau ada lebih dulu, baru kemudianm ide. Pandangan materialisme itu berdasarkan atas kenyataan menurut proses waktu dan zat :

Menurut proses waktu :
Lama sebelum manusia yang bisa mempunyai ide itu ada atau lahir didunia, dunia dan alam atau materi ini sudah ada lebih dulu.
Menurut proses zat :
Manusia ini tidak bisa berfikir atau tidak bisa mempunyai ide tanpa ada atau tanpa mempunyai otak. Dan otak itu adalah suatu materi. Otak itu adalah materi, tapi materi atau benda yang berfikir. Otak atau materi ini yang lebih dulu ada, baru kemudian bisa timbul ide atau fikiran pada kepala manusia.

IDEALISME
Idealisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari ide. Idealisme memandang ide itu primer, sedang materi sekunder. Ide itu timbul  atau ada lebih dulu, baru kemudian materi. Segala sesuatu yang ada ini timbul sebagai hasil yang diciptakan oleh ide atau fikiran karena ide atau fikiran itu timbul lebih dulu, baru kemudian sesuatu itu ada.

DUALISME
Dualisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari materi dan ide sekaligus. Dualisme memandang bahwa materi dan ide sama-sama primer. Tidak ada yang sekunder. Kedua-duanya timbul dan ada bersamaan. Materi itu ada karena ada ide atau fikiran. Juga sebaliknya, ide atau fikiran itu ada karena ada materi.

Tapi pada hakekatnya, pandangan dualisme yang demikian itu juga idealis karena pandangan seperti itu tidak lain hanya pada ide, dan tidak ada dalam kenyataan. Dengan begitu filsafat materialisme adalah filsafat yang objektif karena pandangannya bertitik tolak dari materi atau dari kenyataan objekif. Sebaliknya, filsafat idealisme adalah filsafat yang subjektif karena pandangannya bertitik tolak dari ide atau fikiran.

ALIRAN MATERIALISME DAN IDEALISME

ALIRAN MATERIALISME
Filsafat materialisme mempunyai banyak macam aliran. Dari banyak macam aliran materialisme itu terdapat tiga aliran yang besar dan pokok, yaitu materialisme mekanik, materialisme metafisik dan materialisme dialektik. Ketiga aliran filsafat materialisme itu mempunyai perbedaan-perbedaan antara yang satu dengan yang lain, bahkan juga terdapat saling bertentangan.

Materialisme Mekanik
Materialisme mekanik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis, sedang metodenya mekanis. Ajaran materialisme mekanik ialah bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerak atau berubah. Geraknya itu gerak mekanis. Gerak yang tetap begitu saja selamanya seperti geraknya mesin, tanpa perkembangan atau peningkatan.

Materialisme Metafisik
Materialisme metafisik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis, sedang metodenya metafisis. Ajaran materialisme metafisik ialah bahwa materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, tidak berubah  selamanya. Tapi seandainya materi itu berubah, maka perubahan itu terjadi karena faktor luar atau karena kekuatan dari luar. Gerak materi itu gerak extern, gerak luar. Selanjutnya materi itu dalam keadaan yang terpisah-pisah, tidak mempunyai dan tidak ada saling hubungan antara yang satu dengan lain.

Materialime Dialektik
Materialisme dialektik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis, sedang metodenya dialektis. Ajaran materialisme dialektik ialah bahwa materi itu selalu saling hubungan, saling mempengaruhi dan saling bergantung antara yang satu dengan yang lain. Bukannya saling terpisah-pisah atau berdiri sendiri-sendiri. Materi itu juga selalu dalam keadaan gerak, berubah dan berkembang. Bukannya selalu diam, tetap atau tidak berubah.

Selanjutnya, gerak materi itu gerak intern, gerak atau berubah karena faktor dalamnya atau karena kekuatan dari dalamnya sendiri. Bukannya gerak extern, yaitu gerak atau berubah karena faktor luar atau karena kekuatan dari luar. Lalu gerak materi itu dialektis, yaitu gerak atau berubah menuju ketingkatnya yang lebih tinggi dan lebih maju seperti spiral. Bukannya gerak mekanis. Adapun yang disebut "diam", itu hanya tampaknya atau hanya bentuknya. Sebab, hakekat dari gejala yang tampaknya atau bentuknya "diam" itu, isinya tetap gerak. Jadi, "diam" itu juga satu bentuk gerak.

ALIRAN IDEALISME
Filsafat idealisme mempunyai dua aliran, yaitu aliran idealisme objektif dan aliran idealisme subjektif.       
.
Idealisme Objektif
Idealisme objektif adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya idealis, dan idealismenya itu bertitik tolak dari ide universal, ide diluar ide manusia. Menurut idealisme objektif, segala sesuatu yang timbul dan terjadi, baik dalam alam maupun dalam masyarakat, adalah karena hasil atau karena diciptakan oleh ide universal.

Idealisme Subjektif
Idealisme subjektif adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya idealis, dan pandangan idealismenya itu bertitik tolak dari ide manusia atau idenya sendiri. Menurut idealisme subjektif, segala sesuatu yang timbul dan terjadi, baik dalam alam maupun dalam masyarakat adalah karena hasil atau karena diciptakan oleh ide manusia atau oleh idenya sendiri.

MATERI DAN IDE

MATERI
Materi mempunyai arti yang berbeda antara arti menurut pengertian filsafat dan arti menurut pengertian ilmu alam. Arti materi menurut pengertian filsafat adalah luas, sedang menurut pengertian ilmu alam adalah terbatas.

Dalam artian filsafat, materi adalah segala sesuatu yang ada secara objektif, ada diluar ide atau diluar kemauan manusia. Materi adalah segala sesuatu yang bisa disentuh dan bisa ditangkap oleh indera manusia, serta bisa menimbulkan ide-ide tertentu. Adapun dalam artian ilmu alam, materi adalah segala sesuatu yang mempunyai susunan atau yang tersusun secara organis. Itu berarti benda.

Dengan begitu, pengertian filsafat tentang materi berarti sudah mencakup pengertian materi menurut ilmu alam. Materi mempunyai peranan menentukan ide dan perkembangannya. Materi bisa menimbulkan ide atau mendorong timbulnya ide. Suatu ide timbul sesudah lebih dulu suatu materi timbul dan ditangkap oleh indera. Adalah jelas, bahwa materi yang bernama otak yang "memproduksi" ide.

Otak itu suatu materi yang mempunyai vitaliteit yang besar dalam hal timbulnya ide dan perkembangannya. Otak mempunyai daya tangkap, daya simpan, daya seleksi, daya kombinasi dan daya simpul.

IDE
Ide adalah cermin dari materi atau merupakan bentuk lain dari materi. Tapi itu  tidak mesti sama persis seperti materi yang dicerminkan. Ide selalu berada diatas atau didepan materi. Ide bisa menjangkau jauh didepan materi. Walau begitu, ide tetap tidak bisa lepas dari materi.

Materi dan ide adalah dua bentuk yang lain dari gejala yang satu dan sama. Materi menentukan ide, sedang ide mempunyai pengaruh terhadap perkembangan materi. Jadi ide juga mempunyai peranan aktif. Tidak pasif seperti cermin biasa.

GERAK
Gerak adalah suatu eksistensi dari adanya materi atau suatu pernyataan dari adanya materi. Itu berarti bahwa sesuatu yang gerak adalah selalu materi. Tidak ada gerak tanpa materi, atau tidak ada gerak yang bukan materi. Itu sama halnya bahwa tidak ada materi tanpa gerak.

Segala sesuatu ide selalu gerak, berubah dan berkembang. Tidak ada sesuatu yang tetap, kecuali gerak itu sendiri. Artinya bahwa segala sesuatu itu tetap dalam keadaan gerak. Bahwa gerak itu tetap berlangsung  terus selamanya bagi segala sesuatu. Gerak mempunyai dua bentuk yang utama, yaitu gerak mekanis dan gerak dialektis.

Gerak Mekanis
Gerak mekanis adalah gerak atau perubahan yang bersifat ulang mengulangi, yang tetap dalam lingkungannya yang lama, dan tidak akan menuju atau mencapai perubahan yang bersifat kwalitatif atau yang bersifat lebih tinggi dan lebih maju. Gerak mekanis adalah gerak yang bersifat kwantitatif, gerak yang begitu saja terus menerus, berulang-ulang, ulang-mengulangi seperti geraknya sebuah mesin.

Gerak Dialektis
Gerak dialektis adalah gerak atau perubahan yang bersifat meningkat, dari tingkatnya yang rendah menuju ketingkatnya yang tinggi sampai mencapai kwalitas baru.
Gerak atau perubahan dialektis dari tingkatnya yang rendah menuju ketingkatnya yang tinggi sampai mencapai kwaliteit baru, itu tampaknya juga seperti mengulangi dalam bentuknya pada tingkatnya yang rendah. Tapi bentuk yang baru itu sudah dalam keadaan kwalitet yang lebih tinggi. Jadi tidak mengulangi kembali seperti semula dalam bentuk pada tingkatnya yang lama. Arah gerak atau perubahan dialektis adalah seperti spiral.

"Diam"
"Diam" itu juga merupakan satu bentuk gerak. Sifatnya sangat relatif atau sangat sementara sekali. Artinya, bentuk "diam" itu hanya bersifat sangat sementara karena didalam yang "diam" itu juga terdapat proses gerak dari kekuatan-kekuatan yang saling berkontradiksi dan saling mendorong yang ketika itu sedang bertemu pada satu titik. Kekuatan-Kekuatan itu sama kuatnya sehingga salah satunya tidak ada yang tergesekan dari titik bertemunya. Keadaan yang demikian itulah yang menampakkan gejala seolah-olah sesuatu itu dalam keadaan "diam".

Tapi keadaan "diam" itu sangat relatif atau sangat sementara karena kedua kekuatan yang saling berkontradiksi dan saling mendorong itu pada saat dan akhirnya pasti akan segera ada yang terdesak dan tergeser dari tempatnya. Pada saat terjadinya pergeseran itulah akan tampak dengan nyata gejala gerak atau perubahan.

Kecuali itu, keadaan yang tampaknya "diam" juga bisa terjadi karena proses gerak atau proses perubahan sesuatu belum sampai pada pengubahan kwalitet atau pengubahan bentuknya yang lama, masif bersifat pada pengubahan kwantitet sehingga belum mampu menunjukkan gejala-gejala perubahannya.

Keadaan yang demikian itu pula yang menampakkan gejala seolah-seolah sesuatu itu dalam keadaan "diam", tapi yang sebenarnya didalam sesuatu yang tampaknya "diam" itu terus berlangsung proses gerak atau proses perubahan. Maka dalam waktu yang sangat relatif atau sangat sementara bila proses gerak atau proses perubahan itu sudah sampai pada pengubahan kwalitet, gejala gerak atau perubahan sesuatu akan tampak dengan jelas. Gerak atau perubahan itu terjadi karena faktor intern atau karena adanya kekuatan-kekuatan yang mendorong didalamnya, didalam materi itu sendiri.

Gerak materi adalah gerak intern. Faktor atau kekuatan intern dari materi itu sendiri yang menentukan gerak atau perubahannya. Sedang faktor luar atau kekuatan-kekuatan yang mendorong dari luar adalah faktor atau kekuatan-kekuatan yang mempunyai pengaruh terhadap keadaan intern sesuatu materi. Peranan pengaruh dari faktor atau kekuatan luar itu bisa menghambat atau juga bisa mempercepat, bahkan bisa ikut menentukan gerak atau perubahan sesuatu materi. Tapi bagaimana juga peranan pengaruh faktor atau kekuatan luar itu, pada akhirnya yang paling menentukan adalah faktor intern materi itu sendiri.

MATERI, RUANG DAN WAKTU
Materi, ruang dan waktu merupakan hal yang selalu saling hubungan dan tidak terpisahkan. Materi selalu berada didalam ruang dan berkembang menurut waktu. Tidak ada materi tanpa ruang atau berada diluar ruang. Juga tidak ada materi berkembang tanpa waktu.

Materi didalam ruang, menyebabkan materi bisa mempunyai saling hubungan antara yang satu dengan yang lain. Sedang materi didalam waktu, membuat materi itu bisa berkembang.

Ruang adalah suatu yang mempunyai luas dan isi materi. Tidak ada ruang yang kosong tanpa materi. Ruang mempunyai hubungan antara yang satu dengan yang lain. Sifat hubungannya itu horizontal atau mendatar. Karena itu ruang bisa dicapai secara berulang lebih dari satu kali. Ruang menempatkan materi yang ada didalamnya untuk berkembang sesuai dengan luas ruang itu.

Waktu adalah detik-detik yang terus menerus bersambung tanpa ada berhentinya. Detik-detik yang terus menerus bersambung itu, hubungannya bersifat vertikal atau bersusun. Karena itu detik-detik atau waktu tidak bisa dicapai secara berulang lebih dari satu kali. Sebab, waktu terus berjalan maju, terus berlalu tanpa berhenti dan tanpa kembali pada detik-detik yang telah lewat. Maka waktu menempatkan materi untuk berkembang mengikuti jalannya waktu yang terus maju. Waktu terus menerus mendorong materi berkembang maju secara historis, bersusun, tingkat demi tingkat, fase demi fase dalam proses yang terus berlangsung.

Demikian materi, ruang dan waktu mempunyai saling hubungan yang erat dan konden, yang sama sekali tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain. Materi berada dan berkembang dalam ruang dan waktu. Materi berkembang dalam ukuran luas ruang dan maju menurut tingkatan waktu.

SALING HUBUNGAN
Saling hubungan ini dalam arti saling hubungan yang konkrit dan mempunyai saling pengaruh antar materi yang satu dengan yang lain. Hubungan yang wajar. Bukan hubungan yang abstrak dan diada-adakan atau direka-reka.

Saling hubungan yang demikian itu ada empat macam, yaitu saling hubungan organik, saling hubungan menentukan, saling hubungan pokok, serta saling hubungan keharusan dan kebetulan.

Saling Hubungan Organik
Saliing hubungan organik adalah saling hubungan yang mempunyai saling pengaruh antara yang satu dengan yang lain. Saling hubungan dalam rangka kesatuan organik. Saling hubungan yang tersusun dan saling terikat.

Saling Hubungan Menentukan
Saling hubungan menentukan adalah saling hubungan yang hakiki, yang menentukan adanya sesuatu, atau saling hubungan hakekat dari adanya sesuatu dan yang juga merupakan hakekat sesuatu itu sendiri.

Saling Hubungan Pokok
Saling hubungan pokok adalah saling hubungan yang menjadi proses dan memimpin semua saling hubungan yang lain, atau saling hubungan yang paling mempengaruhi saling hubungan saling hubungan yang lain, dan juga yang paling mempengaruhi perkembangan sesuatu yang mengandungnya.

Saling Hubungan Keharusan Dan Kebetulan
Saling hubungan keharusan adalah saling hubungan yang pasti dan harus terjadi atau harus ada, atau saling hubungan yang tidak bisa ditiadakan dan tidak bisa dihindari.

Adapun saling hubungan kebetulan adalah saling hubungan yang tidak tentu terjadi didalam saling hubungan yang organis. Tapi bila saling hubungan itu terjadi, akan mempunyai pengaruh terhadap saling hubungan yang organis itu.

III. DIALEKTIKA MATERIALIS
Inti dari masalah dialektika adalah masalah saling hubungan dari segala sesuatu, serta masalah gerak atau masalah perubahan dan perkembangan segala sesuatu itu. Dalam masalah gerak, dialektika materialis mempersoalkan dan mempunyai tiga azas gerak, yaitu : kontradiksi, perubahan kwantitatif ke kwalitatif dan negasi dari negasi.

KONTRADIKSI
Arti Dan Peranan Kontradiksi
Kontradiksi adalah pertentangan atau perbedaan. Kontradiksi ini merupakan sebab dari gerak atau perubahan segala sesuatu.
Sifat Kontradiksi
Kontradiksi mempunyai sifat umum dan khusus, atau mempunyai sifat keumuman dan kekhususan.
Keumuman Kontradiksi
Kontradiksi itu ada dimana-mana dan dalam seluruh waktu. Terdapat disegala sesuatu, dimanapun dan kapanpun. Segala sesuatu itu dimanapun dan kapanpun selalu dan pasti mengandung kontradiksi.
Kontradiksi itu terjadi dan berlangsung terus menerus melalui proses awal dan akhir. Artinya, kontradiksi itu pasti mempunyai awal dan juga mempunyai akhir. Ada awal kontradiksi dan ada akhir kontradiksi. Dan sesudah sesuatu kontradiksi itu berakhir, pasti disusul atau pasti timbul lagi kontradiksi baru yang juga mempunyai awal dan kemudian juga akan berakhir pula.
Begitu terus menerus, kontradiksi itu tidak akan ada putus-putusnya. Berakhir yang satu, berawal yang baru. Selesai yang satu, timbul yang baru.
Kekhususan Kontradiksi
Kontradiksi itu berbeda-beda menurut adanya di dalam sesuatu hal yang berbeda-beda pula. Artinya, karena hal yang satu berbeda dengan yang lain, maka kontradiksi yang ada atau yang dikandung di dalam hal yang berbeda itu, juga berbeda.
Kontradiksi itu tidak hanya berbeda menurut halnya yang berbeda, tetapi juga berbeda menurut tingkat-tingkat perkembangan yang berbeda di dalam satu hal itu. Artinya , karena tingkat-tingkat perkembangan di dalam satu hal itu berbeda-beda, maka kontradiksi yang berlangsung pada satu tingkat perkembangan tertentu, juga berbeda dengan kontradiksi pada tingkat perkembangan yang lain.

MACAM KONTRADIKSI
Kontradiksi yang ada didalam sesuatu itu tidak hanya satu, tapi lebih dari satu atau banyak. Dan kontradiksi yang banyak itu tidak semua sama kedudukannya. Juga tidak semua sama peranannya, sifatnya dan wataknya. Ada tiga macam kontradiksi : yaitu kontradiksi pokok dan tidak pokok, kontradiksi dasar dan tidak dasar, kontradiksi antagonis dan tidak antagonis.

Kontradiksi pokok :
Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros, yang memimpin dan menentukan adanya kontradiksi-kontradiksi yang lain yang tidak pokok. Kontradiksi pokok itu di dalam pengurusan dan penyelesaiannya harus diutamakan.
Adapun kontradiksi tidak pokok adalah kontradiksi yang adanya ditentukan oleh koktradiksi pokok, perkembangannya dipimpin dan tunduk kepada koktradiksi pokok itu.
Kontradiksi dasar:
Kontradiksi dasar adalah kontradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dikompromikan. Kontradiksi dasar juga kontradiksi yang menentukan adanya sesuatu dan menentukan bentuk dari sesuatu itu.
Kontradiksi antagonis
Kontradiksi antagonis mempunyai dua pengertian, yaitu antagonis dalam artian wataknya dan antagonis dalam artian bentuknya.

Kontradiksi antagonis dalam  artian wataknya atau kontradiksi yang berwatak antagonis adalah kontradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dikompromikan, serta mengandung saling menghancurkan dengan unsur-unsur kekerasan dalam penyelesaiannya.

Kontaradiksi antagonis dalam artian bentuknya, atau kntradiksi yang berbentuk antagonis adalah kontradiksi yang penyelesaiannya mengambil bentuk kekerasan, walauwatak kontradiksinya sendiri tidak antagonis.

Ketiga macam kontradiksi itu mempunyai saling hubungan, walau tidak tentu satu kontradiksi mengandung ketiga macam kontradiksi itu sekaligus. Artinya, kontradiksi pokok tidak tentu kontradiksi dasar, dan juga tidak tentu kontradiksi yang berwatak antagonis. Tapi kontradiksi dasar, salah satu tentu menduduki dan menjadi sebagai kontradiksipokok. Kontradiksi dasar itu sendiri tidak tentu kontradiksi yang antagonis, baik antagonis dalam artian wataknya maupun antagonis dalam artian bentuknya. Sedang kontradiksi yang antagonis dalam artian wataknya yang antagonis, tentu mengandung kontradiksi dasar. Dan kontradiksi yang berwatak antagonis itu tentu menduduki serta menjadi sebagai kontradiksi pokok.


SEGI-SEGI KONTRADIKSI
Setiap kontradiksi di dalam sesuatu hal, tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi, atau di dalam setiap hal tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi. Hakekat dari hukum kontradiksi adalah hukum persatuan dan perjuangan dari segi-segi yang bertentangan, dan hakekat dari studi tentang dialektika adalah studi tentang hukum kontradiksi itu.

Segi-segi yang berkontradiksi selalu mempunyai kedudukan dan peranan yang berbeda antara yang satu dengan lain sbb:
Segi pokok dan tidak pokok;
Segi pokok adalah segi yang memimpin segi yang memimpin segi yang lain yang tidak pokok. Segi pokok merupakan segi yang menuntut soalnya segera diselesaikan atau dipenuhi, dan merupakan segi yang membawa arah jalannya segi yang lain yang tidak pokok.
Segi berdominasi dan segi tidak berdominasi;
Segi berdominasi adalah segi yang menentukan kwalitet sesuatu. Didalam masyarakat, segi yang berdominasi berarti segi yang berkuasa, dan juga berarti segi yang menentukan kwaliteit masyarakat itu.
Sedang segi yang tidak berdominasi adalah segi yang tidak menentukan kwalitet. Didalam masyarakat, segi yang tidak berdominasi berarti segi yang tidak berkuasa atau segi yang dikuasai.
Segi berhari depan dan segi tidak berhari depan;
Segi berhari depan adalah segi yang akan atau yang sedang berkembang, segi yang masih akan terus ada atau akan terus hidup didalam perubahan atau didalam tingkat perkembangan kwaliteit yang baru dan kelanjutannya.
Sedang segi tidak berhari depan adalah segi yang akan layu atau sedang melayu, segi yang adanya atau hidupnya hanya terbatas didalam kwaliteit yang lama dan tidak akan ada lagi didalam perubahan atau didalam tingkat perkembangan kwaliteit yang baru atau kwaliteit kelanjutannya.
Segi berhegemoni dan segi tidak berhegemoni;
Segi berhegemoni adalah segi didalam gejala sosial atau didalam masyarakat. Segi berhegemoni hanya didalam kategori revolusi. Dalam hal revolusi itu, segi berhegemoni adalah segi yang memimpin, segi yang membawa dan menentukan arah perkembangan revolusi.
Segi berhegemoni mempunyai syarat dan menampakkan ciri-cirinya, yaitu :
Mempunyai program perjuangan klas yang diterima oleh seluruh nasion atau diterima secara naional.
Menjadi teladan dalam melaksanakan program perjuangan klasnya yang sudah diterima secara nasional oleh seluruh nasional itu.
Mempunyai kekuatan yang cukup untuk melaksanakan kepemimpinannya.
Mampu menggalang persatuan dan kekuatan nasional.

Keempat macam kedudukan dan peranan segi-segi yang berkontradiksi itu terdapat saling hubungan. Tapi tidak berarti satu segi kontradiksi tentu menempati atau mempunyai empat kedudukan dan peranan itu sekaligus. Sebagaimana halnya segi pokok tidak tentu sekaligus sebagai segi yang berdominasi ataupun segi yang berhari depan. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi pokok pada hakekatnya adalah segi yang berhegemoni.

Segi berdominasi tidak tentu segi pokok dan juga tidak tentu segi berhari depan. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berdominasi tidak tentu segi berhegemoni.

Segi berhari depan tidak tentu segi pokok, dan juga tidak tentu segi berdominasi. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan tidak tentu segi berhegemoni. Tapi segi berhari depan itu pada tingkat menjelang perubahan kwaliteit lama kekwaliteit baru, pasti menduduki atau menjadi segi pokok. Didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan itu pada tingkat menjelang kemenangan revolusi dalam proses perubahan masyarakat lama kemasyarakat baru, pasti menduduki atau menjadi sebagai segi berhegemoni. Kemudian dalam kwaliteit baru, segi berhari depan pasti menduduki atau menjadi segi berdominasi. Dan didalam kategori revolusi atau didalam gejala sosial, segi berhari depan didalam masyarakat baru pasti menduduki atau menjadi segi berkuasa.

Segi berhegemoni pasti segi pokok. Tapi segi berhegemoni tidak tentu segi berhari depan dan juga tidak tentu segi berdominasi atau segi berkuasa. Hanya pada tingkat menjelang kepastian kemenangan revolusi, dalam proses perubahan masyarakat lama kemasyarakat baru, segi yang berhegemoni pasti segi yang berhari depan. Dan didalam kwaliteit masyarakat yang baru, segi berhegemoni pasti juga sebagai segi berdominasi atau segi berkuasa.


HUKUM MUTASI
Hukum mutasi atau hukum perpindahan adalah suatu hukum yang berlaku didalam proses kontradiksi. Artinya, kedudukan dan peranan satu kontradiksi atau segi kontradiksi bisa bermutasi. Kontradiksi pokok bisa berubah menjadi kontradiksi tidak pokok. Sebaliknya, kontradiksi tidak pokok bisa berubah menjadi kontradiksi pokok. Kontradiksi berbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi tidak berbentuk antagonis. Sebaliknya, kontradiksi tidak berbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi berbentuk antagonis.

Tapi hukum mutasi itu tidak berlangsung pada kontradiksi dasar dan pada kontradiksi yang berwatak antagonis. Artinya, kontradiksi dasar dan kontradiksi yang berwatak antagonis akan tetap, tidak akan berubah. Kontradiksi dasar akan tetap sebagai kontradiksi dasar, dan tidak akan berubah menjadi sebagai kontradiksi tidak dasar. Sebaliknya, kontradiksi tidak dasar juga akan tetap, tidak akan berubah menjadi sebagai kontradiksi dasar. Selanjutnya kontradiksi yang berwatak antagonis akan tetap, tidak akan berubah menjadi kontradiksi yang tidak berwatak antagonis. Begitu sebaliknya, kontradiksi yang tidak berwatak antagonis juga akan tetap. Tidak akan berubah menjadi kontradiksi berwatak antagonis.

Kedua kontradiksi itu, yaitu kontradiksi dasar dan kontradiksi berwatak antagonis yang akan tetap pada kedudukannya, tidak akan berubah, dalam proses perkembangan akhirnya tentu akan hancur  salah satu. Kehancuran itu terjadi pada menjelang dan menyebabkan berubahnya suatu kwaliteit atau masyarakat, serta berarti timbulnya kwaliteit baru atau lahirnya masyarakat baru.

Hukum mutasi itu juga berjalan pada segi-segi yang berkontradiksi, yaitu segi pokok bisa berubah menjadi segi tidak pokok. Sebaliknya, segi tidak pokok bisa berubah menjadi segi pokok. Segi berdominasi bisa berubah menjadi segi tidak berdominasi. Sebaliknya, segi tidak berdominasi bisa berubah menjadi segi berdominasi. Didalam masyarakat, segi berkuasa bisa berubah menjadi segi tidak berkuasa. Sebaliknya, segi tidak berkuasa bisa menjadi segi berkuasa. Segi berhegemoni bisa berubah menjadi segi tidak berhegemoni. Sebaliknya, segi tidak berhegemoni bisa berubah menjadi segi berhegemoni.

Tapi hukum mutasi itu tidak akan berlangsung pada segi berhari depan. Segi berhari depan akan tetap sebagai segi berhari depan, tidak akan bermutasi atau tidak akan berubah menjadi segi tidak berhari depan selama dalam periode kwaliteit lama atau dalam periode masyarakat lama. Walau mungkin, sesudah dalam kwaliteit baru atau dalam masyarakat baru, segi berhari depan dari kwaliteit lama atau dari masyarakat lama itu bisa bermutasi atau berubah menjadi segi tidak berhari depan. Tapi mutasi atau perubahan itu baru terjadi sesudah dalam kwaliteit baru atau dalam masyarakat baru. Dan tidak akan terjadi selama dalam satu periode kwaliteit lama atau masyarakat lama.

PERUBAHAN KWANTITATIF - KE - KWALITATIF

Arti Kwantiteit dan Kwaliteit
Kwantiteit adalah jumlah. Jumlah dalam arti yang luas, meliputi bilangan, susunan, saling hubungan dan komposisi. Kwantiteit menentukan kwaliteit sesuatu. Kwaliteit adalah hakekat sesuatu, yang membedakan sesuatu itu dari yang lain.

Perubahan Kwantiteit dan Perubahan Kwaliteit
Perubahan kwantiteit adalah perubahan yang masih dalam kwaliteit lama atau masih dalam bentuknya yang lama, perubahan yang bersifat kwantitatif, perubahan evolusioner yang menyiapkan dan menuju kearah perubahan kwaliteit. Perubahan demikian, berarti belum perubahan kwaliteit.

Perubahan kwantiteit itu akan mencapai perubahan kwaliteit hanya sesudah mencapai titik batas tertentu, yaitu titik batas tertinggi atau terendah, atau titik batas maksimum atau minimum dari syarat bagi berubahnya suatu kwaliteit.

Perubahan kwantiteit semata-mata yang tidak sampai mencapai titik batas, tidak akan merubah kwaliteit lama dan kurang ada artinya bagi suatu perkembangan.
Adapun perubahan kwaliteit adalah perubahan yang mengakhiri perubahan kwantiteit dan menghancurkan kwaliteit lama.

Perubahan kwaliteit itu merupakan dan melalui proses loncatan dari kwaliteit lama kekwaliteit baru. Perubahan kwaliteit itu tentu melalui proses perubahan kwantiteit. Tanpa adanya perubahan kwantiteit lebih dulu, tidak akan ada dan tidak akan terjadi perubahan kwaliteit. Selanjutnya, kwaliteit baru yang mengakhiri perubahan-perubahan kwantiteit lama itu, menimbulkan lagi kwantiteit-kwantiteit baru. Dan perubahan-perubahan kwantiteit baru itu juga menyiapkan lagi perubahan kwaliteit baru. Demikian seterusnya.

Perubahan kwantiteit keperubahan kwaliteit itu merupakan suatu proses dari gerak atau perubahan dan perkembangan. Artinya,  setiap gerak atau setiap perubahan dan perkembangan sesuatu tentu melalui proses perubahan kwantiteit keperubahan kwaliteit.

Perubahan kwantiteit dan perubahan kwaliteit selalu saling hubungan sangat erat yang tidak bisa dipisah-pisahkan antara yang satu dengan yang lain. Kedua-duanya saling jalin menjalin.

NEGASI  DARI  NEGASI
egasi berNarti tiada atau meniadakan. Negasi dari negasi berarti meniadakan yang meniadakan. Hukum negasi dari negasi adalah hukum arah gerak atau arah perubahan dan perkembangan sesuatu. Hukum itu ialah, bahwa gerak atau perubahan dan perkembangan dari segala sesuatu, arahnya tentu menuju ke-bentuk-nya yang "lama" atau ke-asal-nya semula, tapi dengan isi atau dengan kwaliteitnya yang baru. Selama gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu itu belum sampai mencapai bentuknya yang "lama" atau belum "kembali keasalnya semula", maka berarti gerak atau perubahan dan perkembangan itu masih dalam proses perjalanannya.

Hukum negasi dari negasi adalah hukum, bahwa gerak atau perubahan dan perkembangan segala sesuatu tentu akan menegasi yang menegasi atau akan meniadakan yang meniadakan. Bahwa yang menegasi tentu akan dinegasi atau yang meniadakan tentu akan ditiadakan. Selama yang menegasi belum dinegasi atau yang meniadakan belum ditiadakan, maka berarti gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu itu masih belum selesai, belum berakhir, dan masih dalam proses perjalanan. Gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu itu baru akan" selesai" atau akan" berakhir" hanya apabila yang menegasi sudah dinegasi, aau yang meniadakan sudah ditiadakan. Dengan begitu berarti gerak atau perubahan dan perkembangan itu sudah sampai " kembali " pada bentuknya yang "lama " atau pada " asalnya semula ''.

Titik mula proses dari suatu gerak atau perubahan dan perkembangan dimulai dari bentuk dan isinya yang asal itu dinegasi atau ditiadakan oleh bentuk dan isi yang baru.Dari dinegasi atau ditiadakanya bentuk yang asal oleh bentuk dan isi yang baru, mulailah suatu proses gerak spiral yang menuju kearah " kembali " kebentuk isinya yang asal. Dan itu yang dinyatakan bahwa selama gerak atau perubahan dan perkembangan itu belum sampai " kembali " pada bentuk dan isinya yang " asal ", maka berarti bahwa gerak atau perubahan dan perkembangan itu masih belum berakhir , belum selesai , dan masih dalam perjalanannya.

Negasi atau peniadaan bentuk dan isi yang asal oleh bentuk dan isi yang baru itu merupakan negasi atau peniadaan yang pertama dalam suatu proses gerak spiral. Kemudian bentuk dan isi yang baru , telah menegasi atau telah meniadakan bentuk dan isi yang asal itu, pada akhirnya tentu akan dinegasi atau akan ditiadakan juga oleh bentuk dan isi yang "lama yang asal" tapi dalam kwaliteitnya yang baru dan tinggi serta maju. Negasi atau peniadaan itu, yaitu negasi atau peniadaan oleh bentuk dan isi yang "asal" terhadap bentuk dan isi yang telah pernah menegasi atau meniadakannya itu, adalah merupakan negasi atau peniadaan yang kedua dalam suatu proses gerak sipiral.

Berlangsungnya suatu negasi atau peniadaan yang pertama, kemudian diakhiri oleh negasi atau peniadaan yang kedua, itu yang disebut sebagai hukum negasi dari negasi atau hukum meniadakan yang meniadakan. Berdasarkan hukum itu, maka yang menegasi tentu akan dinegasi atau yang meniadakan tentu akan ditiadakan, dan "kembali"-lah gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu kepada bentuk dan isinya yang "lama" atau yang "asal", tapi dalam kwaliteutnya yang baru, yang lebih tinggi dan lebih maju dari yang awal mulanya.

Demikian hukum arah gerak atau arah perubahan dan perkembangan secara sipiral dari segala sesuatu.

IV. EPISTIMOLOGI MATERIALIS
Epistimologi adalah teori tentang pengetahuan, yaitu tentang asal dan lahirnya pengetahuan serta peranan dan perkembangan pengetahuan.

ASAL DAN LAHIRNYA PENGETAHUAN

Asal Pengetahuan
Pengetahuan adalah berasal dari praktek, baik praktek langsung maupun praktek tidak langsung. Praktek langsung ialah praktek atau pengalaman sendiri. Sedang praktek tidak langsung ialah praktek atau pengalaman orang lain.

Praktek langsung menimbulkan pengetahuan langsung. Sedang praktek tidak langsung, menimbulkan pengetahuan tidak langsung. Dengan begitu, baik pengetahuan langsung maupun pengetahuan tidak langsung, kedua-duanya berasal dari praktek.

Dari kedua pengetahuan itu, pengetahuan langsung lebih penting dari pada pengetahuan tidak langsung. Maka praktek atau pengalaman langsung juga lebih penting daripada praktek atau pengalaman tidak langsung.

Pengetahuan langsung itu bersifat terbats karena praktek langsung atau pengalaman sendiri juga terbatas. Sebaliknya, pengetahuan tidak langsung bersifat luas karena prakteknya tidak langsung atau pengalaman orang lain juga luas.

Lahirnya Pengetahuan
Pengetahuan lahir melalui proses dua tingkat, yaitu tingkat sensasi dan tingkat ratio. Pengetahuan tingkat sensasi atau pengetahuan sensasional adalah pengetahuan yang langsung ditangkap secara apa adanya dari praktek. Pengetahuan sensasional itu bersifat kwantitatif dan sepotong-sepotong serta menyiapkan pengetahuan rasional. Karena itu pengetahuan sensasional akan menjadi kurang ada gunanya bagi Ilmu Pengetahuan atau tidak bisa menjadi ilmu pengetahuan bila tidak ditingkatkan menjadi pengetahuan rasional. Pengetahuan sensasional yang tidak ditingkatkan menjadi pengetahuan rasional hanya akan menjadi sebagai pengetahuan biasa, pengetahuan tingkat rendah yang sederhana dan bersifat kwantitatif (kennis).

Adapun pengetahuan rasional adalah pengetahuan hasil penagkapan, hasil penelitian dan perenungan, serta merupakan penyimpulan dari pengetahuan sensasional. Dengan begitu, pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang tidak langsung dari praktek, pengetahuan tingkat kedua sebagai peningkatan dan kelanjutan dari pengetahuan sensasional.

Pengetahuan rasional bersifat luas dan kwalitatif. Lengkap, tidak sepotong-sepotong. Bersifat kombinatif dan  kongklusif dari sejumlah pengetahuan sensasional yang sepotong-sepotong. Pengetahuan rasional merupakan perubahan kwalitatif dari pengetahuan sensasional dan menjadi ilmu pengetahuan (wetenschap).

Tentang pengetahuan sensasional dan pengetahuan rasional itu ada pandangan yang ekstrim dan salah dari kaum sensasionalis dan kaum rasionalis.

Kaum sensasionalis memandang pengetahuan sensasional itu sebagai pengetahuan yang objektif dan benar karena pengetahuan sensasional adalah pengetahuan yang langsung berasal dari praktek. Dengan begitu, pandangan kaum sensasionalis adalah pandangan yang sepotong-sepotong. Kaum sensasionalis tidak memandang sifat-sifat yang sempit, terbatas dan sepotong-sepotong dari pengetahuan sensasionalis. Mereka seperti tidak memandang bahwa segala sesuatu itu tidak hanya terdiri dari yang sepotong. Karena itu keobjektifan dan kebenaran sesuatu tidak bisa dipandang hanya dari yang sepotong itu. Sesuai dengan poandangannya, kaum sensasionalis memandang pengetahuan rasionalis sebagai pengetahuan yang tidak objektif dan tidak benar, atau diragukan keobjektifan dan kebenarannya karena pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang tidak langsung berasal dari praktek. Dan karena rasio itu bisa salah dalam menyimpulkan, maka pengetahuan rasional sebagai pengetahuan hasil penyimpulan itupun bisa salah.

Sebaliknya, kaum rasionalis memandang pengetahuan rasionil sebagai pengetahuan yang objektif dan benar karena pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang menyeluruh dan lengkap. Dalam hal ini kaum rasionalis tidak memandang bahwa pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang berasal dari dan melalui proses pengetahuan sensasional. Dan karena itu, bisa salah. Sebab, rasio memang bisa salah. Maka pengetahuan rasional sebagai hasil penyimpulan rasiopun bisa salah. Sesui dengan pandangannya iu, kaum rasionalis memandang pengetahuan sensasional sebagai pengetahuan yang rendah dan remeh, tidak penting dan tidak berguna karena pengetahuan sensasional adalah pengetahuan yang sempit, sepotong, dan tidak lengkap.

Kedua pandangan itu adalah pandangan yang ekstrim dan salah karena hanya menganggungkan yang satu dan meremehkan yang lain. Adapun pandangan yang objektif dan benar mengenai kedua pengetahuan itu ialah, bahwa pengetahuan sensasional dan pengetahuan rasional adalah dua tingkat pengetahuan yang secara dialektis tidak bisa dipisah-pisahkan dan tidak bisa direndahkan atau diremehkan. Kedua-duanya selalu saling hubungan sangat erat dan  mempunyai peranan yang penting. Pengetahuan sensasional adalah bagian dari pengetahuan rasional dan menyiapkan lahirnya pengetahuan rasional itu. Sedang pengetahuan rasional tidak akan bisa lahir tanpa melalui proses pengetahuan sensasional. Pengetahuan sensasonal  adalah pengetahuan yang objektif dan benar dalam artiian baru sepotong. Tapi dalam artian yang menyeluruh bagi sesuatu, pengetahuan sensasional menjadi belum lengkap. Karena itu pengetahuan sensasional menjadi belum sepenuhnya onjektif dan belum sepenuhnya benar. Sebaliknya, pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang menyeluruh dan lengkap. Tapi juga bisa belum sepenuhnya objektif dan belum sepenuhnya benar. Sebab, keobjektifan dan kebenarannya harus ditinjau dari keadaan praktek yang berlangsung, yang secara menyeluruh disalinghubungkan  dan disimpulkan dari dan berdasarkan yang sepotong-sepotong. Sesuainya pengetahuan raional dengan praktek, baru bisa dinyatakan suatu pengetahuan rasional sebagai pengetahuan yang objektif dan benar

Batas dan perkembangan serta peranan pengetahuan:

Batas pengetahuan:
Pengetahuan berasal dari praktek bersifat terbatas dan tidak terbatas sekaligus, sesuai dengan praktek itu sendiri.

Pengetahuan manusia orang-seorang itu terbatas karena praktek dan pengalaman seseorang juga terbatas. Tetapi pengetahuan manusia bersama tidak terbatas karena praktek dan pengalaman manusia bersama juga tidak terbatas. Pengetahuan manusia satu generasi terbatas karena praktek dan pengalaman manusia satu generasi juga terbatas. Tetapi pengetahuan manusia seluruh generasi tidak terbatas karena praktek dan pengalaman manusia seluruh generasi juga tidak terbatas.

Ketidakterbatasan pengetahuan manusia bersama dan manusia seluruh generasi terjadi melalui suatu proses akumulasi, yaitu  pengumpulan dan penyatuan dari pengetahuan manusia orang- seorang atau manusia satu generasi yang  terbatas. Pengetahuan manusia orang-seorang yang satu dengan yang lain terbatas, diakumulasi atau dikumpulkan dan disatukan menjadi pengetahuan manusia bersama yang tidak terbatas.begitu juga pengetahuan manusia satu generasi yang satu dengan yang lain terbatas, diakumulasi atau dikumpulkan dan disatukan menjadi pengetahuan seluruh generasi yang tidak terbatas. Artinya, pengetahuan manusia seseorang yang terbatas, ditambah-tambah dan disatukan dengan pengetahuan-pengetahuan manusia-manusia seseorang lainnya yang juga terbatas, menjadi pengetahuan manusia satu generasi yang terbatas, ditambah-tanbah atau disambung-sambung dan disatukan dengan pengetahuan manusia satu generasi yang lain yang juga terbatas, menjadi pengetahuan manusia seluruh generasi yang tidak terbatas.

Dengan begitu pengetahuan adalah terbatas pada manusia orang-seorang, tapi tidak terbatas pada manusia bersama seluruhnya. Terbatas pada manusia satu generasi, tapi tidak terbatas pada manusia seluruh generasi. Terbatas pada satu waktu,tapi tidak terbatas pada seluruh waktu

Maka semua yang ada secara obyektif, yang tidak bisa diketahui oleh manusia orang-seorang akan bisa diketahui oleh manusia orang-seorang lainnya. Apa yang tidak bisa diketahui oleh manusia satu generasi akan bisa diketahui oleh manusia satu generasi lainnya. Yang tidak bisa dikethui pada satu waktu akan bisa diketahui pada satu waktu lainnya. Kerena itu semua yang ada secara obyektif pasti akan bisa diketahui. Soalnya adalah soal waktu. Jadi soalnya bukan tidak bisa diketahui, tapi belum bisa diketahui dan akan bisa diketahui sejalan dengan perkembangan praktek manusia orang-seorang dan praktek manusia bersama serta sejalan dengan perkembangan praktek manusia satu generasi  dan praktek manusia seluruh generasi.

Perkembangan pengetahuan:
 Pengetahuan manusia tidak berhenti pada satu batas, tapi akan berkembang kebatas yang lain sejalan dengan praktek manusia yang juga tidak akan berhenti pada satu batas, tapi akan berkembang ke batas yang lain. Pengetahuan dan praktek manusia berkembang dan akan selalu berkembang terus sesuai dan sejalan dengan gerak materi yang juga terus-menerus tanpa berhenti.

 Pengetahuan manusia berkembang dan meluas. Itu berlangsung dan terjadi dari pengetahuan manusia orang seorang dan manusia bersama sampai pengetahuan manusia satu generasi dan manusia seluruh generasi terkumpul dan tersambung dengan pengetahuan manusia-manusia orang-seorang dan manusia generasi-generasi lainnya atau kelanjutannya. Semua pengetahuan itu dari pengetahuan yang satu ke pengetahuan yang lain yang terus menerus bertambah, terus diakumulasi dan dikombinasi,disatukan dan disaling hubungkan, diseleksi dan terus bersambung berkembang menuju dan menjadi pengetahuan yang luas dan makin luas, serta tinggi dan makin tinggi.

 Pengetahuan yang makin luas dan makin tinggi itu akhirnya pasti akan bisa menggali dan mencapai semua yang ada secara obyektif yang masih tersembunyi, yang belum tegali dan belum tercapai.

Peranan pengetahuan:
 Pengetahuan[wetenschap] atau teori mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan praktek dan materi, bagi hidup dan penghidupan manusia.

 Pengetahuan berasal dan lahir dari praktek serta berkembang dan meluas sejalan dengan perkembangan praktek dan materi. Tapi pengetahuan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan dan materi itu sendiri.

 Pengetahuan mempunyai pandangan dan jangkauan jauh kedepan sebelum praktek dan materi itu berkembang. Pengetahuan merupakan sinar bagi praktek serta memimpin dan membawa arah pekembangan dan materi.

 Praktek akan berjalan dalam gelap dan meraba-raba bila tidak disinari dan dipimpin oleh pengetahuan atau teori, sehingga akan terbentur-bentur dan tersesat.

 Pengetahuan dan praktek tidak bisa dipisah-pisahkan antara yang satu dengan yang lain. Praktek melahirkan pengetahuan, sedang sebaliknya, pengetahuan menyinari dan memimpin praktek. Perkembangan praktek menimbulkan perkembangan pengetahuan, sedang sebaliknya, perkembangan pengetahuan kebenarannya diuji dalam pratek, yang selanjutnya  menimbulkan perkembangan baru dalam pratek.

 Praktek melahirkan pengetahuan, sedang sebaliknya pengetahuan diuji dan kembali kepada praktek. Demikian berlangsung proses skematis: pratek-pengetahuan-pratek.

Pratek dan pengetahuan

arti dan macam pratek:
Praktek adalah kerja manusia atau perbuatan manusia mengubah materi, yaitu benda atau keadaan, serta mengubah alam dan kehidupan Masyarakat.
           
Mengubah benda artinya adalah kerja produksi. Mengubah keadaan artinya adalah kerja sosial. Sedang mengubah alam berarti menentang atau melawan alam. Mengubah kehidupan Masyarakat berarti berjuang atau berevolusi.

Kerja produksi dan menentang atau melawan alam merupakan praktek alam atau praktek produksi. Sedang kerja sosial dan berjuang atau berevolusi merupakan praktek sosial atau praktek revolusi.

Dengan begitu praktek pada pokoknya hanya terbagi dalam dua golongan atau dua macam, yaitu praktek alam atau praktek produksi dan praktek sosial atau praktek revolusi. Semua dan berbagai macam praktek manusia tergolong dalam salah satu dari kedua macam praktek itu.

Karena itu pengetahuan atau teori yang lahir dari praktek pada pokoknya juga hanya terbagi dalam dua golongan atau dua macam, yaitu pengetahuan atau teori tentang alam dan sosial , atau tentang produksi dan revolusi. Jadi juga hanya ada dua macam ilmu, yaitu ilmu alam dan ilmu sosial atau ilmu produksi dan ilmu revolusi. Berbagai macam ilmu pada pokoknya termasuk kedalam salah satu golongan atau salah satu macam ilmu itu.

Praktek alam atau praktek produksi melahirkan ilmu alam dengan segala macam jenisnya. Sedang praktek sosial atau praktek revolusi melahirkan ilmu sosial dengan segala macam jenisnya.

Peranan praktek
Praktek mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan ilmu dan manusia     praktek  membuat hidup manusia, membentuk watak manusia dan meningkatkannya.
Praktek melahirkan pengetahuan atau ilmu, menguji dan mengembangkan kebenaran ilmu     Praktek yang terus-menerus, melahirkan pengalaman yang kesimpulannya menjadi suatu teori. Kebenaran teori itu selanjutnya masih harus diuji dalam praktek. Kebenarannya ditinjau dari sesuai atau tidak dengan praktek.  Sesuainya teori itu dengan praktek, berarti teori itu benar. Sedang yang tidak sesuai dengan praktek, berarti teori itu salah.

Peninjauan atau pengujian kebenaran teori itu didalam praktek, tidak hanya sekali. Tapi terus-menerus. Sebab dalam perkembangan praktek selanjutnya, teori yang sudah benar itu bisa menjadi selisih dan tidak sesuai lagi dengan praktek yang sudah berkembang. Keadaan demikian, menuntut teori itu untuk menyesuaikan lagi dengan perkembangan praktek yang baru. Dari perkembangan itu, teori juga menjadi berkembang sesuai dengan perkembangan praktek. Begitu terus-menerus, praktek melahirkan teori, menguji kebenaran teori, dan selanjutnya mengembangkan teori.

Praktek yang terus-menerus juga menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kelanjutan hidup manusia. Dari praktek yang terus-menerus itu, juga terbentuk watak manusia dan tuntutan untuk kelanjutannya.

Praktek membentuk watak:
Praktek membuat hidup dan menjadi kehidupan manusia, membuat manusia menjadi biasa dalam hidup dan kehidupan itu, dan menimbulkan pada fiikiran manusia tuntutan-tuntutan bagi kelanjutan dan perkembangannya. Kebiasaan dalam hidup dan dalam satu kehidupan itu dengan tuntutan-tuntutan bagi kelanjutan dan perkembangan dari kebiasaan hidup dan kehidupannya itu, menjadi dan merupakan suatu watak.

Demikian praktek membentuk watak, cara hidup menentukan cara berfikir, kedudukan sosial menetukan kesadaran sosial, atau kedudukan klas menetukan kesadaran klas.

Begitu, bahwa keadaan menimbulkan dan menentukan fikiran, materi menimbulkan dan menentukan ide. Maka setiap perubahan keadaan atau perubahan materi akan menimbulkan dan atau menentukan pula perubahan watak, cara berfikir, kesedaran sosial atau kesedaran klas, ide fikiran.

Kebenaran      

Arti dan macam kebenaran:
Kebenaran adalah sesuainya ide dengan materi, atau sesuainya fikiran dengan keadaan.

Kebenaran ada dua macam, yaitu kebenaran obyektif dan kebenaran subyektif.
     -    Kebenaran obyektif:
          Kebenaran obyektif adalah suatu kenyataan apa adanya dari suatu materi atau keadaan.


      -    Kebenaran subyektif:
           Kebenaran subyektif adalah suatu pencerminan ide tentang materi atau pencerminan fikiran       
Tenang keadaan.

Sumber dan letak kebenaran:
Sumber kebenaran adalah kenyataan apa adanya dari materi atau keadaan. Kebenaran obyektif dan kebenaran subyektif, kedua-duanya bersumber dari kenyataan itu.

Adapun letak kebenaran, bagi kebenaran obyektif letaknya ada di (kenyataan) materi atau kenyataan. Sedang kebenaran subyektif letaknya ada di (pencerminan) ide atau fikiran.

Sifat kebenaran:

 Kebenaran sesuatu mempunyai dua sifat, yaitu sifat absolut dan sifat relatif.

      -    Kebenaran Absolut
Kebenaran absolut adalah kebenaran yang lengkap dan menyeluruh dari sesuatu materi atau keadaan yang dicerminkan sesuai dengan kenyataannya secara obyektif, lengkap dan menyeluruh apa adanya.
           Karena itu kebenaran absolut adalah juga kebenaran obyektif.

       -   Kebenaran relatif.
Kebenaran relatif adalah kebenaran sementara atau kebenaran pada satu waktu, dan akan berubah atau berkembang pada waktu yang lain.

Kebenaran relatif juga kebenaran disatu tempat, dan bisa berubah ditempat lain.

Kebenaran relatif berarti pula kebenaran yang baru sepotong atau baru sebagian dari suatu materi atau keadaan yang lengkap dan menyeluruh yang dicerminkan.

Kebenaran relatif adalah juga kebenaran subyektif. Kebenaran itu sendiri adalah relatif, bersifat sementara, dan akan selalu berubah atau berkembang. Sebab, materi atau keadaan sebagai sumber kebenaran juga selalu berubah atau berkembang. Dengan begitu berarti bahwa kebenaran obyektif ataupun kebenaran subyektif, kedua-duanya juga relatif, bersifat sementara, dan akan berubah atau berkembang.

Kebenaran absolut dan kebenaran relatif adalah dua hal yang berhubungan sangat erat, tidak bisa dipisah-pisahkan. Kebenaran absolut, kebenaran yang lengkap dan menyeluruh, itu terjadi dan terdiri dari kebenaran-kebenaran relatif, kebenaran yang baru sepotong-sepotong atau baru sebagian. Sebaliknya, kebenaran relatif, kebenaran yang baru sepotong-sepotong atau baru sebagian itu, mengandung kebenaran absolut dan merupakan unsur atau bagian yang akan melahirkan suatu kebenaran absolut.

Kebenaran itu bersifat absolut, karena kebenaran itu ada secara obyektif. Dan kebenaran absolut itu pun bersifat relatif karena kebenaran itu hanya bersifat sementara.

Maka salah pendapat kaum subyektivis yang mengatakan tidak ada kebenaran obyektif karena kebenaran bersifat relatif, bergantung pada ide yang mencerminkannya. Tapi juga salah pendapat kaum absolutis yang mengatakan tidak ada kebenaran subyektif atau tidak ada kebenaran ide karena kebenaran itu bersifat apa adanya. Karena itu kebenaran juga tidak bersifat relatif, tapi tetap.

Kebenaran umum dan kebenaran khusus:

Kebenaran kecuali mempunyai sifat absolut dan relatif, juga mempunyai sifat umum dan khusus, yaitu sebagai kebenaran umum dan kebenaran khusus.

Kebenaran umum adalah kebenaran sepanjang masa atau kebenaran yang tetap selamanya. Kebenaran yang terdapat dan berlaku dimanapun dan kapan pun.

Kebenaran khusus adalah kebenaran menurut waktu, tempat dan tingkatan.
Kebenaran umum dan kebenaran khusus adalah dua hal yang berhubungan erat, tidak bisa dipisah-pisahkan. Kemebaran umum terjadi dari dan terdapat secara kongkrit pada kebenaran khusus. Atau kebenaran umum itu ada dan terdapat pada kebenaran khusus. Kebenaran umum merupakan poros dari kebenaran-kebenaran khusus. Sebaliknya, kebenaran khusus mengandung kebenaran umum dan berpedoman pada kebenaran umum itu.

Adalah salah pendapat kaum absolutis sebagaimana juga pendapat kaum dogmatis yang mengatakan tidak ada kebenaran khusus menurut waktu, tempat dan tingkatan. Kebenaran itu hanya satu dan universil. Kapanpun waktunya, dimanapun tempatnya dan bagaimana pun tingkatannya, kebenaran adalah sama. Kebenaran berlaku pada semua waktu, berlaku disemua tempat dan disemua tingkat.

Tapi juga salah pendapat kaum relativis dan kaum revisionis yang mengatakan tidak ada kebenaran umum. Semua kebenaran adalah relatif menurut waktu, tempat dan tingkatan. Dan berdasarkan pendapatnya yang salah itu, kaum revisionis merevisi teori kebenaran umum filsafat marxisme dan merevisi ajaran marxisme itu sendiri.

V.  KATEGORI FILSAFAT

Bentuk dan isi:

Bentuk adalah bingkai dari isi. Bentuk merupakan kekuatan dan pelindung kehidupan isi. Bentuk menyelimuti atau menyelubungi isi. Bentuk merupakan gejala luar yang tampak dan menampakan diri, atau yang tertangkap oleh indera lebih dulu daripada isinya. Bentuk bersifat pasif dalam proses perkembangannya.

Adapun isi adalah sesuatu yang terkandung didalam bentuk. Isi merupakan inti dan kebenaran dari sesuatu. Isi merupakan sesuatu yang hidup dan membentuk kehidupan. Isi bersifat aktif dalam perkembangannya.

Bentuk dan isi adalah dua segi yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Kedua-duanya selalu berhubungan erat. Bentuk selalu mengandumng isi. Tidak ada bentuk tanpa isi. Sebaliknya, isi selalu ada didalam bentuk. Tidak ada isi didalam bentuk. Bentuk tanpa isi akan tidak mempunyai arti apa-apa. Sebaliknya, isi tanpa bentuk akan tidak mempunyai kekuatan. Karena itu akan berantakan dan tidak bisa mempertahankan adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang menulis komentar yg tidak senono dengan etika merusak moral dan berbau SARA.