"HIDUP TAK AKAN PERNA MENDAPATKAN KEDUDUKANNYA MENJADI SEBUAH KEBENARAN YANG UNTUH SECARA OBYEKTIF, HIDUP AKAN TERUS BERLANJUT DAN TERUS BERKEMBANG BERDASARKAN ZAMANNYA TAK ADA YANG ABADI DAN TAK ADA YANG TETAP".

Respon Hari Anti Korupsi dan Hari HAM

Respon Hari Anti Korupsi dan Hari HAM
Gambar ini diambil pada tanggal 9 Desember 2011, Front Perjuangan Rakyat (FPR-SULTENG).

Senin, 18 Juli 2011

Cinta Sejati dan Teman Sejati

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis, ketika kita membayangkan, ketika kita berciuman? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT.  Kita semua agak aneh... dan hidup sendiri juga agak aneh... 

Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita. Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA. Ada hal - hal yang tidak ingin kita lepaskan... Orang - orang yang tidak ingin kita tinggalkan...

Senin, 11 Juli 2011

Melawan Rezim Militer Orde Baru

BERDIRINYA negara Orde Baru dibawah kekuasaan militer tidak bisa begitu saja dilepaskan atas puing-puing peristiwa 1965 di Indonesia. Bukan hanya PKI yang terlibat dalam situasi konflik disana, termasuk pihak asing, dan tentu saja kemunculan gerakan mahasiswa kala itu tidak bisa dilepaskan dari fenomena tersebut. Aksi mahasiswa yang mulai muncul kala itu untuk merespon, kondisi perekonomian, otoritarianisme, korupsi dan tentu saja peritiwa G30S pada mulanya tidak mampu untuk melakukan massifikasi. 

Hingga akhirnya menteri PTIP (Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan) Jendral Syarif Thayeb memberikan saran perlunya dibentuk kesatuan aksi mahasiswa yang berjaringan nasional, keberadaan menteri tersebut jelas menampakan kepentingan golongan tentara dari pada pemerintahan Soekarno, selanjutnya pertemuan di rumah menteri tersebut lahirlah KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indoneisa) pada tanggal 25 Oktober 1965 dan pada tanggal 10 Juni 1966 di deklarasikan Tritura.

Mahasiswa dan Tantangan Zaman

Oleh M Abdullah Badri 

Membaca eksistensi mahasiswa dari masa ke masa, mau tidak mau akan berurusan dengan dimensi politik dan kekuasaan. Dalam perubahan besar maupun kecil, garda depan sejarah selalu ditempati mahasiswa, pemuda pada hakikatnya. Lihat saja bagaimana heroiknya kaum muda era 1908, 1928, 1945, 1960-an, 1980-an hingga 1998 yang menggerakkan perubahan-perubahan besar di negeri ini sesuai kebutuhan zamannya. Pra kemerdekaan, dimensi politik gerakan mahasiswa berkaitan dengan semangat melawan kolonialisme dengan membangkitkan semangat memperjuangkan kemerdekaan. 

Budi Oetomo sebagai basis gerakan yang cukup berpengaruh ketika itu. Di era awal kemerdekaan, semangat itu merujuk pada perlawanan politik atas bahaya neo-imperialime dan kapitalisme. Bung Karno ada di depan gawang gerakan ini. Menginjak era Orde Baru, mahasiswa dihadapkan dengan rezim otoriter yang membungkam gerakan kritis-politis. Sementara pada Era Reformasi, mereka “berhasil” menggulingkan rezim Soeharto, 21 Mei 1998.